Minggu, 15 Agustus 2010

Mengenal Sang Proklamator

Negara Indonesia ini tidak akan merdeka tanpa jasa seseorang yang dengan beraninya memproklamasikan kemerdekaan Bangsa ini. Siapakah beliau? Beliau bukanlah siapa-siapa. Beliau dilahirkan dalam keadaan yang serba kekurangan. Hidup di zaman penjajahan dan di bawah penindasan Bangsa Belanda. Di mana Rakyat Pribumi, terutama kalangan pribumi dengan status sosial rendah selalu dihina dan dinomorduakan. Dialah, Bapak Proklamator Indonesia. Ir. Soekarno.
Beliau lahir di Blitar, 6 Juni 1901 pada saat pagi hari. Hingga akhirnya beliau mendapat julukan Putra Sang Fajar. Soekarno dilahirkan dari seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ibu Ida Ayu Nyoman Rai. Beliau sendiri memiliki nama kecil Koesno Sosrodihardjo. Karena sering sakit-sakitan, maka Koesno kecil sendiri yang mengganti namanya sendiri atas izin Ayahnya. Nama Soekarno ia peroleh dari nama tokoh kisah Mahabharata yang bernama Karna. Karena bahasa Jawa yang pada akhir kata dengan huruf  “a” selalu bervokal “o” maka ia memutuskan mengubah namanya menjadi Soekarno.
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:Vu5e5QVgsbG92M::&t=1&usg=__8S2APHffp-ULQp36YaEsmsd7uUQ=
Ir.Soekarno
Masa pendidikannya diawali dari Europeesche Lagere School (ELS) di Mojokerto pada tahun 1915. Kemudian melanjutkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di Surabaya, Jawa Timur. Beliau masuk ke Sekolah ini berkat bantuan salah seorang kawan dari Raden Soekemmi Sosrodihardjo yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto. Bahkan, ‘Pak Tjokro’, begitu sapaan akrab Soekarno kepada H.O.S. Tjokroaminoto mau memberikan tempat untuk tinggal selama menempuh masa pendidikannya di Surabaya.
Semasa mudanya, ia habiskan dalam kesibukan berorganisasi. Salah satunya adalah organisasi Tri Koro Dharmo. Yakni organisasi yang berjalan di bawah naungan Budi Utomo. Selain itu, semasa mudanya, Soekarno sering berlatih drama yang bertemakan Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap penjajahan Belanda. Soekarno terkenal akan julukan ‘Si Kutu Loncat’ karena kelihaiannya dalam berpidato, propaganda dan semua jenis perdebatan yang seringkali membuat kuping para pejabat Belanda panas dan memerah. Selain itu, Soekarno selalu berpindah tempat dalam membakar semangat rakyat untuk menggalang persatuan. Hal itu nampaknya membuat sebagian pejabat militer Belanda gusar. Akibatnya, ia pernah diasingkan di Bengkulu, Ende Flores, dan tempat terpencil lainnya. Namun bagi Soekarno, tempat paling menyedihkan adalah penjara Sukamiskin. Tempat itu bagaikan penjara tanpa celah.
Kelihaiannya dalam propaganda mampu membuatnya menjalin hubungan diplomatis dengan para petinggi negara lainnya. Guna mendapat dukungan dalam pembebasan diri dari penjajahan Belanda.
Suatu ketika, pernah Soekarno dan Hatta diculik meuju Rengasdengklok. Kali ini penculikan terjadi akibat adanya perselisihan antara Golongan Muda dan Golongan Tua dalam penentuan waktu pembacaan proklamasi. Akhirnya, Golongan Muda mengambil cara nekat. Yakni dengan menculik kedua tokoh vital ini ke Rengasdengklok. Akhirnya, disepakatilah bahwa proklamasi akan dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945.
http://1ray.files.wordpress.com/2009/12/teks-proklamasi-ketik1.jpg
Teks Proklamasi orisinil yang telah diketik
http://artshangkala.files.wordpress.com/2009/12/200px-proklamasi-teks31.jpg
Tek Proklamasi orisinil yang masih ditulis tangan
Setelah proklamasi diumumkan, Soekarno diangkat sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden.
Awal kejatuhan Soekarno dimulai ketika Hatta mengundurkan diri. Kemudian konflik dan pemberontakan G-30-S PKI sedang memuncak.
Akhirnya, beliau menutup usia pada 21 Juni 1970 dalam usia 69 tahun...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar